Kisah Seorang Remaja


Studi Kasus:
Nasib malang menimpa seorang remaja, warga disebuah daerah di pedesaan. Dengan usia belasan tahun dan masih duduk di bangku sekolah, ia harus berjuang sendiri karena orangtuanya sudah meninggal sejak dirinya masih duduk di sekolah dasar. Dan saat ini ia menjadi anak yatim piatu dan harus berjuang untuk hidup dan melawan penyakit yang dideritanya. Remaja yang pada awalnya merupakan remaja yang ceria dan ramah tersebut karena suatu keadaan yang dialaminya keceriaan tersebut hilang karena kondisinya. 
Keluarga pengganti oragtuanya dengan kondisi yang memang kurang mampu, atas dasar saran dari berbagai pihak maka remaja tersebut di kirimkan ke panti asuhan. Hal ini dilakukan agar masa depannya bisa lebih terjamin dan sekolahnya bisa berjalan maksimal. Dengan perasaan sedih, keluarga pun memasukkan ke panti asuhan. Seiring berjalannya waktu remaja tersebut tumbuh dewasa, tak ada perubahan yang berarti yang dirasakan olehnya. Remaja tersebut merasa hidupnya penuh dengan tekanan dan kegelisahan karena merasa hidupnya sudah tidak seperti semasa masih dengan orangtuanya. Dari luar dia menampilkan keceriaan dan kebahagiaan akan tetapi ada satu hal yang membuatnya terkadang lelah untuk menjalani semuanya.

Opini :
Hidup di dunia tidak selalu diliputi dengan kebahagiaan maupun penderitaan. Terkadang kehidupan selalu diselingi dengan adanya penderitaan dan itu akan terjadi pada setiap makhluk hidup terutama manusia. Nasib seorang remaja tersebut memang sedang ditempatkan dalam keadaan ekonomi menengah kebawah atau bisa dibilang kurang dengan kondisi tanpa kedua orang tua yang mendampingi. Berjuang untuk tetap hidup tanpa orang tua memang berat. Namun harus disadari ada yang lebih berat dari itu.

Memang penderitaan itu akan berdampak buruk bagi kehidupan, namun sebagai manusia yaang dianugrahi akal pikiran. Sebaiknya harus siap-siap menghadapi hal tesebut. Remaja tersebut mendapat kesempatan bisa menjalani hidup di panti asuhan. Sebab, banyak anak yang berakhir di jalan, di jual, bahkan mati kelaparan di luar sana. Momen tersebut harus ia manfaatkan untuk belajar sungguh-sungguh untuk mengasah kemampuan diri dan banyak bersyukur.
Satu hal yang saya yakini, usaha tidak pernah menghianati hasil.

Comments